ep·i·gram·ma [n]
1. Any witty, ingenious, or pointed saying tersely expressed.
2. A brief, interesting, memorable, and sometimes surprising or satirical statement.


Unravel
Wah, ternyata sudah cukup lama saya ga pernah menulis post yang panjang. Paling banter hanya dua atau tiga paragraf. Maklum, mahasiswa semester enam. Tiap hari dikejar oleh tugas, paper, review, dan lain-lainnya.

Anyway, malam ini iseng-iseng (atau saking ga ada kerjaannya), saya membuka postingan blog yang mulai saya tulis sejak tahun 2006. Isinya hanya "hari ini aku blablabla..." atau "aku bingung blablabla...". Yah, biasalah namanya juga anak baru gede. Jadi segala macam hal yang sebenarnya ga penting pun bisa saya tulis di sini. Dan dulu saya ga pernah mikir tuh, orang lain peduli apa ga sama tulisan saya. Yang penting saya suka.

Tapi jujur saya jadi malu. Saya berpikir, "kok lo dulu bisa-bisanya nulis beginian di blog lo. Ini konsumsi publik loh." Sampai-sampai saya berniat untuk menghapus post-post yang menggelikan tersebut.

Namun, ketika post yang akan saya hapus tersebut sudah ditandai, saya membaca ulang salah satu post tersebut. Dan saya merasa sayang menghapusnya. "Mengapa dihapus?", tanya saya dalam hati. Post-post yang menggelikan ini kan bisa jadi hiburan kala suntuk seperti saat ini. Selain itu, dengan membaca post tersebut, selalu bisa membuat saya menertawakan masa lalu saya yang yaahhh... cenderung suram. Sepertinya quote Someday, we'll look back and laugh memang benar adanya.

Memang tulisan saya dulu banyak ga pentingnya. Namun, saya baru sadar, hal tersebut merupakan cara saya untuk mengembangkan kemampuan untuk menulis. Karena saya lebih suka mengekspresikan apa yang saya rasakan dan inginkan melalui tulisan. Seperti seorang bayi yang baru belajar berjalan, saya belajar menulis apa yang saya rasakan dan inginkan melalui kalimat-kalimat pendek dan tak berbobot. Awalnya merangkak, saya masih suka bingung menggunakan kalimat dan bahasa yang baik. Kemudian bangkit dan tertatih-tatih, saya menceritakan kegiatan saya sehari-hari dan segala perasaan yang saya rasakan kala itu walaupun orang lain akan berpikir bahwa itu tak penting. Dan akhirnya bisa berjalan walaupun masih tak lancar dan masih harus belajar, saya mulai bisa menyortir apa yang seharusnya menjadi konsumsi publik dan yang mana yang tidak.

Menurut saya, menulis hal-hal yang mungkin dianggap orang ga penting adalah sebuah fase. Fase dimana kita belajar menulis dan mencurahkan segala isi pikiran kita tanpa ada tuntutan nilai yang akan dicapai seperti di saat kita mengerjakan tugas. Fase dimana kita mendapatkan pelajaran-pelajaran tertentu ketika kita berusaha mengurai lagi peristiwa demi peristiwa untuk dituliskan di sini.

Mungkin dengan menulis hal-hal seperti itu, ga menutup kemungkinan akan ada komentar-komentar sinis mengenai tulisan kita. Say whatever to them. Yang penting kita sudah menggunakan tata bahasa yang baik dan memilah yang mana yang pantas untuk menjadi konsumsi publik. Because, we write to express something, not to impress people, right?

Libellés : , ,

2 comment(s)
Post a comment


---------------- Older Posts -----------------