ep·i·gram·ma [n]
1. Any witty, ingenious, or pointed saying tersely expressed.
2. A brief, interesting, memorable, and sometimes surprising or satirical statement.


(Don't) Shop 'Til You Drop



Pernah ga sih ngerasain yang namanya kebingungan mau memakai baju apa hari ini? Atau, pernah ga sih ngerasain yang namanya bosen sama baju-baju yang dijual di mall-mall karena modelnya yang itu itu saja? Atau, pernah ga sih ngerasain yang namanya pingin tampil stylish tapi dokunya seret?

Kalau buat saya sih, nomor tiga yang paling sering saya rasain. Maklum anak kosan, harus bisa memanage keuangan dengan baik, kalau engga, mau makan apa saya. Terlebih saya juga pilih-pilih masalah clothing, saya paling ga suka beli baju di ITC ITC gitu karena bisa jadi orang satu kampung juga punya model baju yang sama (gaya dikit gapapa lah ya). Pasaran bener! Pingin gaya make local brand tapi kok yah harganya ga friendly di kantong. 

Berangkat dari situ, saya pun mulai membongkar isi lemari yang sudah mulai overload. Niatnya sih mau recycle isi lemari, jual yang lama beli yang baru. Saya pun iseng-iseng membuat account garagesale di instagram. Marche, diambil dari bahasa Perancis yang berarti pasar. Kenapa pasar? Karena saya ingin menjadikan semua kalangan sebagai target pasar saya. Mulai dari yang masih bocah, yang udah kuliah, yang udah kerja, yang alay (maaf), yang gaul, yang berduit, dan yang kantongnya pas-pasan kayak saya. Intinya sih, harganya ramah di kantong barang ramah di mata, alias masih berkualitas bagus.

Saya pun rutin mengupdate barang dagangan, dan memperluas scoopnya, dari yang awalnya hanya sekedar baju menjadi apa aja dijual, mulai dari sepatu, celana, rok, sweater, jaket, dress, dll. Tetiba ada seorang teman yang menawarkan bantuan pada saya untuk turut menghandle Marche. Saya pun mengiyakan, karena saya memang ga pinter masalah keuangan dan kebetulan temen saya itu orangnya cermat di keuangan.

Awal mula kami berdua ga menyangka bahwa Marche akan menjadi bisnis beneran yang diseriusin. Pelan-pelan namun pasti, followers Marche di instagram pun mencapai angka 1000++. Padahal ketika awal dibuat, kami sempat berpikiran untuk membeli fake followers karena ga yakin bakal banyak followersnya. Sampai tulisan ini dibuat, followers Marche sudah mencapai angka 1370. Dan semoga terus bertambah ya!

Walaupun kami masih amatiran dalam hal berdagang secara online, kami punya sedikit tips buat kamu yang mungkin sudah memiliki usaha ataupun baru akan membuka usaha online.

1. Usahakan jaga terus kualitas barang, terlebih untuk yang garage sale. Karena kepercayaan dan kepuasan pembeli adalah yang nomor satu. Kalau mereka puas, pasti mereka ga akan segan untuk mempromosikan kita secara mouth to mouth or anything.

2. Usahakan punya tema. Misalkan vintage, edgy, or whatever. Karena tema itu jugalah yang nantinya akan membentuk pasar. Jangan lupa kurasi barang secara cermat yaa, terlebih ketika kamu juga menjual barang titipan.

3. Walaupun hanya bisnis kecil-kecilan, usahakan packagingnya yang niat ya. Misalkan cara mendisplay barang, harus kelihatan jelas detailnya, jangan buram dan jangan diedit make efek yang berlebihan. Hal tersebut akan membuat pembeli jadi males duluan. As simple as you can, tapi bisa juga ditambah sesuatu yang bikin terlihat unik. Selain itu, dari packaging barang juga mbok ya jangan make kresek. Agak niat sedikit lah ya. Packaging yang niat memang hal yang simpel, tapi cukup membuat pembeli senang loh (curhat dikit sebagai orang yang suka beli di online shop).

4. Usahakan jangan jutek. Ada beberapa online shop yang karena dia sudah punya nama, si admin yang secara langsung berhubungan dengan customer juteknya minta ampun (pengalaman sendiri loh). Walaupun mereka hanya nanya-nanya, usahakan hargai mereka dengan cara sopan, ramah dan fast response. Karena seperti kata pepatah, pembeli adalah raja.

Good luck! Dan jangan lupa difollow instagramnya Marche ya, @shopatmarche. We turn oldies into goldies.

Libellés :

0 comment(s)
Post a comment
(I'm)possible
Kegalavan ini bermula sejak beberapa minggu yang lalu, ketika saya iseng-iseng membuka facebook karena ga ada kerjaan (skripsi?). Di news feed terpampang foto kakak-kakak kelas saya yang sedang melanjutkan studinya di luar Indonesia, mereka tampak bahagia. Selain itu, ada pula beberapa foto teman-teman saya yang memajang foto pernikahannya, bahkan ada pula yang sudah menggendong bayi.

Sedih? Jelas dong. Memikirkan betapa cepatnya waktu berjalan, ga terasa kami yang dulu masih piyik, masih suka senang-senang, seakan ga ada beban, sekarang sudah memiliki hidupnya masing-masing. Namun, yang lebih saya sedihkan lagi, mereka sudah bergerak jauh dari comfort zonenya, menemukan pengalaman dan mungkin zona yang lebih nyaman lagi, sedangkan saya hanya duduk diam di kosan sembari doing nothing, bahkan skripsi pun ga tersentuh. Kalau skripsi saya bisa diibaratkan sebagai sebuah buku, ia adalah buku yang terletak di rak paling dalam, kertasnya buluk dan berdebu saking ga pernah disentuh.

Tapi jangan salah, saya juga ingin sarjana. Meraih gelar yang 'mahal' itu dan membawanya kembali ke kota asal saya yang kemudian disambut oleh tangis bahagia orangtua saya melihat anaknya yang bandel ini berhasil dalam studinya. Terlebih ketika melihat teman-teman seangkatan saya satu per satu lulus, mereka pun sudah 'berkelana' mencapai tujuan hidup mereka selanjutnya. Dan lagi-lagi saya masih duduk terdiam sembari menulis ini.

Tekad saya untuk lulus seakan terpenggal oleh ketakutan yang saya ciptakan sendiri. Bahwa, "banyak privileges yang saya dapatkan sebagai mahasiswa, dan akan hilang ketika saya sudah memasuki dunia kerja." Berulang kali saya mencoba menuangkan isi pikiran saya ke dalam skripsi, namun gagal. Dalam hati saya berharap, seandainya mengerjakan skripsi sama mudahnya dengan menulis blog. Belum memulai saya sudah menyerah. Saya terlalu takut untuk melangkah keluar dari comfort zone ini. 

Namun, saya mulai mendapat pencerahan ketika membaca salah satu tweet, "...tangis dan keringat yang dicucurkan oleh orangtuamu akan terbayar dengan toga yang kau kenakan." Begitu menohok. Saya baru terpikir betapa orangtua saya bersusah payah menyekolahkan anaknya dan merelakan anaknya pergi merantau. Dan sebenarnya harusnya saya bersyukur karena orangtua saya masih mau mengirimi saya uang jajan bulanan, membayar SPP dan kosan, yang ga sedikit jumlahnya.  Saya merasa malu pada diri saya sendiri, seharusnya di umur segini, saya juga menghasilkan uang, sehingga tak perlu terlalu bergantung pada orangtua yang juga punya banyak tanggungan. 

Screw you, comfort zone! Mulai sekarang akan pelan-pelan saya hapus garis batas lingkaran comfort zone. Toh mungkin saja masih banyak comfort zone-comfort zone lainnya yang mungkin akan lebih nyaman, walaupun untuk mendapatkannya diperlukan usaha yang keras. But, it's the part of growing up. Saya akan stuck di situ-situ saja jika saya masih ga mau melangkah dari comfort zone ini.

S.HInt menjadi resolusi saya nomor satu di tahun 2014 ini. Semoga tercapai!

Libellés :

0 comment(s)
Post a comment
Hello-liday
   


Belum ada plan untuk long weekend kali ini?

Hm... Mari ikut saya berkeliling flea market dan antique market. Di sana adalah surganya barang unik, yang mungkin sudah susah didapatkan di tempat-tempat biasa. Harganya pun biasanya terjangkau, dan menariknya lagi bisa ditawar. Jangan takut untuk mengubek-ubek seisinya, karena banyak kejutan yang akan didapatkan. Vinyl, kaset tahun '70an, tas dan sepatu kulit, kacamata, radio, kamera, baju, semua ada. Segera pakai baju santaimu, ambil sepatumu, dan pakai topimu. Ayo berangkat!

Libellés : , ,

1 comment(s)
Post a comment
I'm So Glad That God Gave Me a Mother Like You
45 tahun yang lalu, tepat hari ini ibu saya dilahirkan ke dunia. Ibu yang juga melahirkan saya 21 tahun lalu. Sungguh, saya sedih mengingat betapa cepatnya waktu berputar, yang membuat saya begitu cepat tumbuh dewasa dan membuat ibu saya semakin menua. Terkadang saya ingin menarik jarum jam agar ia tidak berputar, membuat waktu tidak berjalan hingga saya bisa menikmati kasih sayang ibu saya selamanya.

Kita yang saat ini terpisah oleh jarak, membuat saya seringkali merindukan segala hal yang ada pada ibu saya. Masakannya, pelukannya, belai lembut tangannya, suaranya yang terkadang suka berisik namun sangat dirindukan, dan semuanya. Ibu pun bukan tipikal orang yang selalu menelfon kapanpun, dimanapun. Tapi saya tahu, ibu suka diam-diam menangis merindukan anaknya yang sedang berjuang untuk masa depannya. Jika suaranya sudah mulai serak, ibu selalu menyerahkan telfon pada adik-adik saya. Dalam diam saya menangis juga, saya rindu ibu.

Ibu, selamat ulang tahun ya, Bu. Aku sayang ibu.

Libellés : ,

0 comment(s)
Post a comment
Rainy

Apa yang spesial dari hujan? Bagi sebagian orang hujan hanyalah hal perusak. Perusak tatanan rambut yang sudah susah-susah ditata sejak pagi. Perusak baju yang sudah disetrika rapi-rapi. Perusak celana jeans yang baru dicuci, yang sekarang harus dicuci lagi karena terkena bercak kecoklatan dari pengendara motor mobil yang seenaknya saja berkendara. Perusak hari-hari sibuk lalu lalang kesana kemari menjalani kesibukan.

***

Entah apa yang spesial dari hujan, tapi saya suka sekali kala hujan. Saya sangat menikmati hari-hari hujan sembari duduk di samping jendela menyesap secangkir kopi pahit hangat. Menikmati satirnya kehidupan yang semakin lama semakin rumit. 

Seperti gulungan benang yang dibiarkan menggelinding dengan bebasnya mengurai helai. 

Seperti rintikan hujan yang semakin lama jatuh semakin deras menerpa daun-daun ringkih yang berusaha tetap berpegang pada rantingnya.

Libellés : , ,

1 comment(s)
Post a comment
Parallel


Aku, kamu, ibarat seperti dua garis yang memiliki titik awal yang sama, menggunakan sudut yang sama, yang ditarik secara bersamaan ke satu arah. Sejajar.
Tidak akan berpotongan bukan?

Tidak. Bukan tidak mungkin suatu saat kedua garis itu akan berpotongan.
Aku sampai sekarang masih berusaha mendorong garisku ke arahmu.

Libellés : ,

1 comment(s)
Post a comment
Pussy
Meong... Meong...
Kulitnya yang coklat keemasan berkilau ditimpa cahaya lampu remang-remang di sudut kota.
Kuku tajam di sela jari-jarinya seketika mencuat ketika kucing belang jantan mulai berkeliaran di depannya, seakan siap menerkam kucing itu sampai mampus.
Dilenggak lenggokkannya bokongnya yang masih sekal, walaupun pernah beranak dua.
Kucing belang jantan itu seketika berubah menjadi anjing kelaparan. Rakus.
Meong... Meong...
Meong... Meong...
Kucing betina dan kucing belang jantan itu saling mengeong bersahut-sahutan, meredam suara riuh jangkrik di gelapnya malam.
Kucing betina senang.
Ada kucing belang jantan di sebelahnya, walaupun besok pasti dia akan pergi lagi. 
Kucing belang jantan senang.
Ada kucing betina di sebelahnya, walaupun dia ragu apakah besok masih bisa kabur lagi dari majikannya.
Meong... Meong...

Libellés : ,

1 comment(s)
Post a comment
Please?


Saya rindu mencium bau khas campuran soju dan dweji-gogi yang selalu menyeruak masuk menyerbu ke dalam hidung saya ketika saya memasuki subway malam-malam menuju ke dormitory.
Dulunya saya benci sekali bau ini.
Tapi malah ini yang saya rindukan sekarang.

Ayo dong Doraemon, mana mesin waktunya?!

Libellés : ,

2 comment(s)
Post a comment
We Move Through Negative Spaces




Apa yang akan kamu lakukan jika kamu memilih suatu pilihan, namun kamu merasa bahwa kamu telah memilih pilihan yang salah?
Tetap berputar putar di tempat?
Atau mencoba maju walaupun susah dan hampir mustahil?
Atau tiba-tiba berbelok ke pilihan yang lainnya?


Libellés : , ,

7 comment(s)
Post a comment
God, It's 93°F Today



Campus - Dorm - Campus - City Council - City Hall - Dohobu - Dorm.
Really tiring yet fun. Can't wait for next weekend field trip!

p.s.: Haha this is a picture of me wearing South Korea's traditional costume, Hanbok, in front of the Dohobu's gate. Pardon my tired face :p

Libellés : ,

6 comment(s)
Post a comment
Going Out




And girls will be girls after all.

***

It's August 2nd already. So, welcome the hottest month of the year!

Libellés : ,

0 comment(s)
Post a comment
Annyeong, Summer!


Choose one of them ; A mini-lake in front of the student center ; Junseok Memorial Library ; Stepping stones ; Tassel ballet shoes & electric blue jeans, all time favourite ; Inha culture street ; An installation art, made from iron pipes ; On the way to campus ; A happy me :)

Libellés : ,

0 comment(s)
Post a comment
Greetings from Here




Here's my new room in the Inha University's female dormitory ; Built-in bed, desk, and closet ; A view from my room.

Libellés : ,

0 comment(s)
Post a comment
Sudut Malas


Hello again, weekend!

Both my brain and my body like you.

Libellés : , ,

1 comment(s)
Post a comment
Metaphore


Terkadang lucu, melihat suatu hal dapat mengubah seseorang secara drastis.
Suatu hal yang dapat membuat seseorang lebih memilih mengikuti perasaannya dibandingkan logikanya.
Suatu hal yang dapat membuat seseorang berkorban untuk seseorang lainnya, walaupun terkadang tak sejalan dengan keinginannya.
Suatu hal yang dapat membuat seseorang bertahan, walaupun hanya guratan kesedihan yang didapatnya.
Ketika hati dan otak sudah tak lagi sinkron.
Haha. Katanya sih hal itu dinamakan cinta.
Cinta atau bodoh?

***

Ya, saya juga pernah mengalaminya. Dulu.


1.59 am
Hati-hati kalau sedang jatuh cinta. 
Semakin dalam jatuhnya, semakin susah juga naiknya.

Libellés : , , ,

3 comment(s)
Post a comment
Dot Without Comma

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
............................................................................................................................................. 

Kau punya telinga tapi tak pernah kau gunakan.
Hiasan belaka kah?
Hanya mulutmu yang kau biarkan menguasai.
Kau seperti batu.
Titik!

Libellés : ,

0 comment(s)
Post a comment
Paradox



Cahaya menyusun menjadi imaji. Imaji menyusun menjadi realita. Realita menyusun menjadi kata. Kata menyusun menjadi paragraf. Paragraf tanpa makna. Keluar menjadi suara yang terdengar. Terus berputar.

Kekal...

Libellés : , ,

4 comment(s)
Post a comment
After The Rain
Hujan dan kabut tebal menemani perjalanan kami menuju Jakarta pagi itu. Waktu tempuh yang normalnya hanya dua jam pun berubah menjadi hampir empat jam oleh karena kemacetan dan cuaca yang tidak mendukung. Ditambah lagi kami tersasar karena tidak tahu pasti alamat rumah yang sedang dituju.

Bukan, kami bukan ingin berjalan-jalan. Kami mengunjungi salah satu sahabat yang baru saja ditinggal pergi oleh ayahnya untuk selamanya. Banyak yang kaget dibuatnya, karena kabar yang datang sungguh mendadak. Bahkan kami pun tak pernah menyangka ayahnya akan pergi secepat itu, terhitung umurnya yang masih belum terlalu tua.

Dari dalam mobil, saya memandang menembus ke jalan melalui kaca yang berembun. Hidup terkadang lucu, satir, seperti sebuah kotak yang berisi kejutan yang kita tidak tahu apa yang ada di dalamnya. Dua tahun lalu, kami beramai-ramai ke rumah sahabat saya yang satu itu. Di situ kami masih bersenang-senang memberikan surprise ulangtahun buat dia. Ayahnya pun masih segar bugar menyambut kami semua yang datang walaupun sudah tengah malam. Namun, sangat tidak disangka kami datang lagi untuk kedua kalinya dengan kondisi yang berbeda 180 derajat. Semuanya kali ini dipenuhi oleh kesedihan, yang juga dirasakan oleh kami semua.

Kami salut sama sahabat yang satu ini. Dia masih tetap bisa tersenyum dan tertawa menyambut kami semua. Walaupun kami tahu pasti ada rasa kehilangan yang sungguh mendalam. Semoga kamu tetap selalu tabah ya. Dan semoga alm. ayahmu diberikan tempat yang paling baik di sisiNya.

Libellés : , ,

1 comment(s)
Post a comment
Symphonesia 2012





Segala kelelahan dan ke-hectic-an yang ada sejak pra-acara, d-day, dan pasca-acara semua terbayar ketika melihat wajah sumringah orang-orang ketika keluar dari venue Symphonesia, Sabuga.  Congratulations for all the committees for the hard works and efforts. Kamu batu (re: you rock)!

Libellés : , ,

0 comment(s)
Post a comment
Towards The Bare Hill


Kaki telanjangnya terus berlari.
Walaupun alas bukit yang dipijaknya tak selalu sehalus rerumputan.
Terkadang batu dan duri pun tak sengaja diinjaknya. 
Namun ia tak pernah hirau.
Semua jalan memang tak pernah mulus katanya.
Ia terus berlari dan tak pernah berhenti.
Siapa tahu alas bukit yang akan dipijak setelahnya akan selalu sehalus rerumputan.
Siapa tahu.
Tidak ada yang tahu bukan?



Salut buat kakek-kakek tua yang saya temui tadi siang yang tetap gigih 
berjualan pisang dengan cara memanggul dagangannya, dan berjalan 
keliling tanpa menggunakan alas kaki, walaupun panas mnyengat badan. 

Libellés : , , ,

0 comment(s)
Post a comment


---------------- Older Posts -----------------