ep·i·gram·ma [n]
1. Any witty, ingenious, or pointed saying tersely expressed.
2. A brief, interesting, memorable, and sometimes surprising or satirical statement.


Sakit
Hampir sebulan ini saya jatuh sakit. Yang namanya sakit ya, rasanya sengsara sekali. Mau makan susah, mau minum susah, mau duduk pusing, mau tidur makin pusing, mau kentut ga bisa, apalagi BAB (ini serius). Karena penyakit yang satu ini saya hampir 2 minggu ga bisa BAB sodara-sodara. Bayangin gimana begahnya perut saya karena keisi sampah-sampah yang ga kebuang selama itu.

Penyakit saya ini bermula dari rasa ngilu-ngilu di sekujur badan saya, diikuti demam, sakit perut, dan pusing ga tertahankan. Awalnya mikir, "ah paling masuk angin". Tapi setelah 5 hari kok demam saya ga reda-reda juga. Gejala batuk pilek pun ga ada. Dari situ saya mulai curiga, wah jangan-jangan tipes nih. Ternyata setelah melalui serangkaian pemeriksaan dan tes darah, positif tipeslah saya.

Eits... Tapi justru yang menyengsarakan dan membuat bobot badan saya menyusut malah penyakit jaman saya masih ngekos dulu. GERD atau gastro esophageal reflux disease atau penyakit yang disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan. Awal mulanya saya bisa kambuh lagi GERDnya ini apalagi kalo bukan disebabin karena kebandelan saya sendiri. Baru beberapa hari sembuh dari tipes, saya nekat minum kopi. Padahal kopi ini pantangan no. 1 untuk penderita GERD.

Awalnya sih pede aja, "ah paling gapapa", pikir saya saat itu. Malam setelah saya minum kopi, perut saya melilit ga karuan. Bunyi-bunyinya udah ngalahin musik dangdut kondangan. Saking ga kuat nahan sakit perutnya, saya sampe begadang semalaman.

Besok paginya, badan saya drop kayak abis digebukin massa. Sakit, ngilu, capek, pusing, mual, kembung, ga bisa kentut, campur aduk jadi satu. Ditambah sensasi heartburn dan kesulitan bernafas yang disebabin oleh si GERD ini. Selama dua hari saya benar-benar kesulitan makan dan minum, ditambah efek dari naiknya asam lambung ini kerongkongan yang membuat saya batuk-batuk ga berhenti. Makan sedikit, muntah. Minum sedikit, muntah. Berat badan saya yang awalnya 50 kg menyusut jadi 46 kg.

Malamnya, saking lemasnya badan saya, saya pun memeriksakan diri kembali. Dari situ saya dikasih Laz (lansoprazole), Rillus (suplemen), dan Inpepsa. Dan ditambah saya diomeli karena kenekatan saya minum kopi pasca beberapa hari setelah tipes. Tapi gimana ya, kopi itu enak banget.

Dua hari setelah dihajar tiga obat tersebut, alhamdulillah saya sudah bisa makan sedikit-sedikit. Walaupun saya harus makan dan duduk sepanjang hari dengan posisi tegak 90 derajat untuk mengantisipasi biar ga batuk-batuk dan muntah karena asam lambungnya naik lagi ke kerongkongan.
Total recovery setelah mengkonsumsi obat-obat tersebut adalah sekitar empat hari.

Dasar sayanya yang bandel, dua hari setelah enakan, saya nekat jalan-jalan saya teman-teman mampir ke tempat makan andalan. Saya pesan chicken strip dengan french fries, pikir saya waktu itu sih, "ah kentang lunak kok gapapa deh ya". Tapi saya nekat, ayam dan kentangnya saya taburi merica banyak-banyak. Padahal makanan kaya merica adalah pantangan bagi penderita GERD.

Besoknya, harap diulangi lagi siklus yang sudah saya ceritakan di paragraf empat.

Saya kemudian disuruh untuk melakukan tes Tubex untuk mengecek tipes di tubuh saya. Ternyata masih positif sodara-sodara. Untuk kedua kalinya, saya diresepin obat yang sama seperti kemarin, ditambah antibiotik untuk melawan bakteri tipesnya. Ngeri-ngeri sedap juga melihat badan saya dihajar antibiotik dan obat-obatan terus-menerus. Saya kapok, apalagi ketika diberitahu bahwa proses penyembuhan GERDnya kira-kira memakan waktu tiga bulan.

Tiga bulan tanpa makanan macem-macem, tanpa kopi, tanpa sambel.

Ga enak.

Tapi lebih ga enak kalo kambuh.

Tapi demi sembuh.

Gapapa deh.
0 comment(s)
Post a comment


---------------- Older Posts -----------------