ep·i·gram·ma [n]
1. Any witty, ingenious, or pointed saying tersely expressed.
2. A brief, interesting, memorable, and sometimes surprising or satirical statement.


A Perfect Getaway
Tidak selamanya sesuatu yang tidak direncanakan itu buruk. -Me


Hari ini gue dan teman-teman baru balik dari Puncak. Pasti mungkin pertanyaan ini muncul di dalam benak kalian, "kok lagi hari kuliah malah jalan-jalan sih? Bodoh!". Heits, jangan asal menjudge dulu ya teman-teman, kita tidak sampai mengorbankan hari kuliah kok demi jalan-jalan.
Kemarin, setelah UTS PHI 2 yang naujubilah susahnya minta ampun, kita dapat kabar kalau hari Jumat kuliah Enviro dan EPG ditiadakan. Nah, rencana jalan ke Puncak ini sebenarnya sudah kita rencanakan dari dulu, cuma karena belum ada waktu yang kosong akhirnya gagal melulu deh.
Tiba-tiba, ajakan untuk ke Puncak keluar dari mulut Nadya. Waaahhh boleh juga nih mumpung ada waktu luang. Tetapi permasalahannya, mobil dan waktu berangkatnya. Karena kita selesai kuliah PHI 2 saja jam 5 sore. Dan akhirnya setelah melewati beberapa saat yang menegangkan... Ijin memakai mobil pun didapat. Kita pun nekat berangkat jam 7 malam. Berangkatttt!!!!
Tanpa mandi, ribet-ribet dan ba-bi-bu kita pun segera meluncur ke Bogor. FYI, ini baru pertama kalinya gue ke Puncak loh. HAHAHAHA. Silahkan saja ditertawakan. Saya paling banter cuma sampai Cibubur, di rumah saudara gue. Dengan kondisi gue yang agak ga enak badan, gue berusaha menikmati perjalanan. City lightnya, udaranya, huaaahhhhh segar sekali. Ketika gue lewat Cibubur, gue jadi inget sama kejadian lucu yang waktu itu gue alami bersama Tiara dan Raaras (bakal gue post di postingan selanjutnya, soalnya perasaan belum pernah gue posting di sini hehe). Kita pun mampir dulu buat makan di Bogor. Nah, di Bogor ini, kita makan di warung kaki lima berderet di sepanjang jalan. Biasanya Bogorians menyebut nama tempat makan itu dengan nama Saras. Makanan yang disajiin banyak dan beragam banget, cuma harganya agak ga sepadan sama statusnya sebagai warung kaki lima. Mungkin karena disana adalah tongkrongan wajib anak gaul Bogor kali yaa, kata temen gue yang juga orang Bogor. Dan parahnya setelah makan, gue, Awan dan Heny sama-sama kebelet pup. Yah, kita bertiga memang trio pup. Kayaknya setiap ada 1 yang mau pup, kita juga ikutan mau pup.
Waktu udah menunjukkan jam 12 kurang, kita pun ngebut sampai ke Puncak. Next stop kita adalah di Masjid Atta'awun, masjid yang indah banget yang terletak di puncaknya Puncak. Orang-orang bilang, masjid ini adalah masjid yang memiliki view terbagus. Bayangkan saja, masjid yang besar, di puncak gunung, dikelilingi oleh kebun teh yang kalo sepintas dilihat seperti permadani, di seberangnya ada gunung, ada air terjunnya, lalu ada citylight yang indah sekali. WOWWWW!!


The girls di Masjid Atta'awun, Puncak


Setelah sholat dan puas memandangi interior masjidnya yang indah, kita pun lanjut ke Rindu Alam, nah ini lokasinya lebih tinggi dari masjid tadi. Di sampingnya, ada seperti jurang yang dibatasi pagar dan di bawahnya ada citylight Bogor. SUPER-WOOOWWW!!! Bintangnya pun super-banyak-sekali! Kita pun beramai-ramai stargazing dan melihat citylight yang indah sekali. Karena kita semua ga nginap di hotel, alhasil kita kayak orang terlantar tidur di mobil. Dempet-dempetan, kedinginan sampai gemetaran dan nahan pipis. Kita sedang syahdu memandangi langit, ketika datang segerombolan mobil yang memutar lagu jedag-jedug, dan parahnya sampai pagi pun hal itu masih terjadi. Banyak suara cowo dan cewe yang ngakak keras-keras. Miris sekali melihatnya.
Besok paginya, perjalanan kita dilanjutkan ke kota bunga, Cianjur. Pertamanya gue kirain perumahan yang banyak banget bunganya, tapi ternyata tidak. So far lingkungannya sama aja kayak kompleks rumah gue di Bontang. Sepi dan bersih. Cuma kalo yang ini, bentuk rumahnya unik-unik, mengikuti gaya rumah di seluruh dunia. Ada little indian, little china, little venice, dll.


Rizma & me at Little Venice


Setelah puas berfoto-foto, kita lanjut ke Gunung Mas, Bogor. Sepintas ketika gue mendengar kata Gunung Mas, gue jadi teringat sama supermarket yang ada di Bontang yang namanya juga Gunung Mas. Hmmm... Jangan-jangan si pemilik supermarket terinspirasi dari situ kali yaa hehehe. Di Gunung Mas, suasananya masih village banget. Dingin, berkabut, dengan kuda dimana-mana, dan juga kebun teh. Rencananya sih kita mau tea-walking (lagi) tapi karena kondisi badan takut tidak memungkinkan, kita pun ga jadi tea-walking. Gue pun malah belajar nyetir matic, keliling kebun teh disitu. Tegang sih, dan hampir nabrak. Tapi untung aja gue dihibur sama pemandangan yang bagus banget. Ketika mau balik, kita dapat oleh-oleh sebungkus Teh Walini. Wah gue kesenangan banget dong, secara gue adalah seorang penikmat teh. Hmmm... Rasa tehnya enak loh, kapan-kapan kalian harus coba.


Without meeee :(


Karena kita dikejar waktu dan gamau pulang kesorean, kita langsung berangkat menuju Jatinangor. Eits sebelumnya ga afdol kalo ke Puncak kalo belum ke Cimory. Cimory adalah restoran dan toko yang menjual semua produk dari susu. Produknya sudah bisa ditemukan di supermarket besar kok. I recommend this for you! Suasananya asik banget, langsung menghadap gunung yang berkabut, sawah dan pedesaan dan makanannya juga enak-enak, biarpun agak bikin kantong seret hehehe. Gue kesitu ga beli susunya, sayang bangeeet. Soalnya keadaan perut gue yang lagi sakit, membuat gue mikir dua kali buat beli susu murni. Perut gue agak sensitif kalo gue kebanyakan minum susu murni, tetapi lah ya gue nekat aja hehe. Gue cuma membeli setoples lidah kucing seharga 38 ribu. Mahal siihh tapi enak banget loh. Awalnya gue pernah dikasih setoples sama nyokap mantan gue, dan gue juga mendapat pasokan lidah kucing Cimory sebulan sekali dari Dara, temen kosan gue yang hobi banget ke Cimory. Bikin nagih banget!
Selama perjalanan menuju Jatinangor, traffic jam is the worst thing in this trip! Dari Jakarta sampai Bekasi macetnya naujubilah parah banget. Panasnya juga sampe ke ubun-ubun. Itu hal yang paling gue benci kalo ke Jakarta, macet dan polusi! Adegan saling balap, rem mendadak, ada yang masuk angin, dempet-dempetan, mewarnai perjalanan ke Puncak ini. Yah, setidaknya dalam waktu ga sampe 24 jam, kita sudah mendapat refreshing sebelum UAS. Ketika gue melihat tulisan "Gerbang Tol Cileunyi", gue hanya bisa menghela nafas. Welcome back to the reality, Prilly. A reality that fully-loaded with assignments, tests, passion, laziness and all the college-thingy! *SIGH*

Libellés : , , , , ,

0 comment(s)
Post a comment


---------------- Older Posts -----------------