Sore ini, ketika gue sedang berjalan-jalan sendiri untuk menghilangkan suntuk, gue tiba-tiba teringat akan sebuah adegan di film Scott Pilgrim vs The World, yang sangat memorable bagi gue. Adegan dimana Scott sedang berkhayal, dia berjalan membuka pintu kemudian dia pindah ke tempat lainnya, kemudian membuka pintu lagi, dan berpindah lagi, begitu seterusnya. Kenapa adegan tersebut gue anggap yang paling memorable padahal masih ada scene-scene yang lainnya? Karena gue juga sering mengalami hal tersebut. I'm a dreamer, such a terrible dreamer. Call me stupid, tetapi kadang menjadi seorang pemimpi semakin memacu gue untuk mendapatkan apa yang gue impiin. Seperti sore ini, gue berjalan-jalan namun pikiran gue seakan melayang-layang entah kemana. Gue sedang menapak di jalan, tetapi mata gue seakan melihat banyak sekali pintu bertebaran di jalan tersebut.



Gue kemudian berlari, mencoba meraih salah satu pintu tersebut dan ketika gue buka, pintu tersebut ternyata membawa gue ke Bontang. Gue pun masuk dan melihat teman-teman sekelas gue yang sedang berdiskusi dengan guru Matematika. Lalu, gue menuju ke ujung kelas dan membuka pintu lainnya yang menuju ke Iceland, lalu ke Belitung, lalu ke New Zealand, lalu ke Pulau Derawan, lalu ke Rusia, lalu ke Flores, lalu ke Jerman, lalu ke jalan itu kembali. Tapi ini hidup, bukan mimpi. Kalaulah hidup bisa seindah mimpi dan semudah itu mendapatkannya. Di dalam real life, ga bisa hanya menunggu pintu-pintu imajinari yang datang, karena sampe botak pun ga bakal ada. Kecuali memang pada dasarnya lo dianugerahi dengan kemampuan untuk mendapatkan keberuntungan yang luar biasa. So, bermimpilah sepuas-puasnya dan kejar mimpi tersebut semaksimal-maksimalnya.

Libellés : dream, mind, wish

0 comment(s)

Post a comment