ep·i·gram·ma [n]
1. Any witty, ingenious, or pointed saying tersely expressed.
2. A brief, interesting, memorable, and sometimes surprising or satirical statement.


They're (Not) Born That Way
Mengapa ada orang yang mengalami kelainan orientasi seksual?
Mengapa ada lesbian dan gay di dunia ini?
Apakah yang membuat mereka berlaku seperti itu?
Apakah mereka benar-benar ingin menjadi seseorang yang termasuk ke dalam gay dan lesbian? Ataukah ada dorongan lain?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut satu per satu muncul di dalam pikiran saya, setelah melihat sebuah peristiwa yang cukup langka dan jarang saya lihat. Sepulang dari Bandung sore tadi, saya dan seorang teman yang bernama Heny, makan di sebuah cafe di Jatinangor. Ketika sedang asyik tertawa-tawa sambil menonton bola yang disiarkan di cafe tersebut, masuklah dua orang wanita. Yang satu penampilannya agak tomboy dan yang satu lagi sangat girlie. Awalnya tidak ada yang aneh dengan mereka. Mereka hanya duduk dan mengobrol, sama seperti yang dilakukan orang-orang lain di dalam cafe tersebut. Tetapi, entah mengapa ketika saya melihat mereka, saya berpikir bahwa mereka lebih dari sekedar teman biasa. Suasana mulai agak sedikit "hot" ketika si wanita feminin ini bersandar di bahu si wanita tomboy. Mereka berpeluk-pelukan, berpegangan tangan, bersuap-suapan dan yang paling ekstrim adalah, mereka saling berciuman. FYI, kondisi di cafe tersebut sore tadi sedang lumayan ramai, dengan mahasiswa-mahasiswi tentunya yang makan sekaligus numpang wifi-an. Seisi cafe tersebut pun curi-curi pandang untuk melihat pasangan tersebut. Ada yang memasang muka jutek, ada yang meringis-meringis menahan tawa, ada yang berbisik-bisik dan ada pula yang bergidik.
Menurut saya pribadi berdasarkan buku-buku yang saya baca dan juga cerita teman-teman saya yang mengalami kelainan orientasi seksual, adanya gay dan lesbian itu disebabkan karena mungkin si pelaku pernah mengalami trauma dengan lawan jenisnya sehingga dia pun takut jika memiliki sebuah hubungan dengan lawan jenis, maka mereka pun memilih sesama jenis. Ada juga yang disebabkan oleh faktor keluarga. Teman saya ini berasal dari keluarga yang broken home. Ayahnya sering meninggalkan dia dan tidak memberikannya kasih sayang. Sehingga dia menjadi gay, karena ingin mencari sosok seorang ayah dari pasangannya.
Yah, namanya juga perasaan, tidak akan mungkin bisa dipaksakan. Pasti tidak akan enak kan rasanya jika kita dipaksa menyukai si A, padahal sejujur-jujurnya kita suka dengan si B. Begitu pula kaum gay dan lesbian. Harus diawali dengan kesadaran mereka sendiri untuk berhenti menyukai sesama jenis. Tetapi yang membuat saya miris melihat kejadian sore tadi adalah, tidak perlu juga lah melakukan PDA (public display affection), karena tidak semua orang di sini berlapang dada menerima segala perbedaan yang ada. Perbedaan yang bersifat prinsipil saja terkadang masih ada oknum-oknum yang menjadi provokator, apalagi perbedaan yang bersifat orientasi seksual yang jelas-jelas masih ilegal di Indonesia. I think they ought to be treated equally. Namun, semuanya ada tempatnya masing-masing, karena ini di Indonesia, negara yang masih sarat akan adat ketimuran.



Libellés : , ,

0 comment(s)
Post a comment


---------------- Older Posts -----------------