ep·i·gram·ma [n]
1. Any witty, ingenious, or pointed saying tersely expressed.
2. A brief, interesting, memorable, and sometimes surprising or satirical statement.


You're There When No One Else Does
Saya tidak pernah menyangka akan tinggal di desa terpencil yang bernama Jatinangor. Semua ini hanyalah faktor takdir dan keberuntungan yang menyebabkan hari ini saya berada di sini. Awal pindah ke desa ini, sempat terbersit rasa takut di dalam diri saya. Saya takut tidak akan menemukan teman-teman yang baik di sini. Maklum saja, saya berasal dari sebuah kota kecil yang notabene orang-orangnya hanya begitu-begitu saja dan satu sama lain sudah saling tahu. Berbeda dengan di sini yang terdiri dari beragam latar belakang dan budaya. Namun, ternyata ketakutan saya itu tidak terbukti. Di sini saya menemukan banyak sekali teman dan sahabat yang ada di saat saya susah dan senang. Ini adalah sebagian dari mereka-mereka tersebut.

1. Nadya Aprilia (Nadya, Sapi, Ayin)


Dia adalah teman kosan saya yang gendut dan (ngakunya) lucu hehe. Jangan dekatkan dia dengan kasur, karena kalo sudah nempel ke kasur dia akan tertidur sangat pulas berjam-jam dan tidak akan bangun meskipun sudah digedor-gedor dan dimissedcall. Partner setia saya ketika bermalam minggu, karena kita berdua sama-sama single fighter. Kita berdua adalah the warteg's, entah awal bulan, tengah bulan dan terutama akhir bulan, kita berdua hampir tak pernah absen makan di Warteg Annisa GKPN. Makan sepiring porsi kuli cuma 4 ribu rupiah loh.

Ketika pertama kali masuk ke HI Unpad, dialah first-met saya. Berawal dengan kenalan di facebook, hingga saling mengirim wall, dan ternyata kita masuk ke jurusan yang sama yakni HI Unpad. Kita pun menyusun rencana bertemu sebelum ospek supaya ada "teman bareng" namun entah mengapa selalu gagal.

Pertemuan antara saya dan Nadya malah terjadi secara tidak terduga. Ketika itu saya sedang berbaris di lapangan voli FISIP Unpad, saya melihat satu wajah yang sangat tidak asing di samping saya. Dengan nekat dan tingkat kesotoyan yang tinggi saya pun menyapa "Nadya ya? Yang di facebook kan?". SHOOT!!! Saya tidak salah orang rupanya hehe.

Nadya sangat fanatik terhadap basket. Biasanya dia menyebutnya dengan kata "bola oren". Selalu sensitif jika diajak berbicara soal berat badan hehehe :D


2. Heny Octaviani (Henoy, Henci)


Dulu ketika semester 1 saya masih ngekos di daerah terpencil Jatinangor yakni Cikuda, kosan Heny adalah kosan pelarian saya ketika sedang suntuk, dikarenakan kosan dia yang terletak di "downtown" Jatinangor. Rekor terlama saya menginap di kosannya adalah 6 hari. Sampai-sampai dia gerah dan bosan sendiri melihat saya yang dulu seringkali bertandang ke kosannya.

Asal muasal kata Henci adalah Heny dan Banci. Orang bilang sih jika wajah Heny dilihat dari sisi tertentu maka dia akan terlihat seperti banci. Kalau dilihat sepintas, seperti tipikal anak yang pendiam dan kutu buku. Padahal sebenarnya, bawel dan cerewet. Dia seringkali terlihat menyeramkan ketika sudah merajuk-rajuk dengan menggunakan suaranya yang ngebass sehingga terdengar seperti errrr... banci.

Heny tipikal orang yang gampang mendapatkan mood-swings. Ketika suatu saat dia tertawa-tawa, tiba-tiba karena sesuatu hal bisa langsung berubah menjadi cemberut dan badmood. Dia takut terhadap kucing, pernah suatu ketika saya menakut-nakuti dia dengan kucing, sehingga keluarlah jurus merajuk ala bancinya. Aaaa... Aaaaa... Aaaaa...


3. Nurul Fadilla Sukran (Uni, Emak)


Tipe ibu-ibu sejati! Applause untuk ibu yang satu ini. Dia paling jago menawar. Dan anehnya dia suka menawar barang-barang yang seharusnya tidak harus ditawar. Pernah suatu ketika saya menemani dia mengeprint foto untuk dipajang di kamarnya. Beginilah dialog singkat yang terjadi antara aa' tukang foto dengan Uni.

Uni: Aa', ngeprint foto ukuran 4R berapa?
Aa' tukang foto: 1.500, neng, per lembarnya (seingat saya sih segitu).
Uni: Ah, bisa kurang ga harganya, a'?
Aa' tukang foto: Duh apalagi yang dikurangi, neng, harganya?
Uni: 1200 per lembar deh ya.
Saya: -_________- (cuma bisa mengelus dada *ups jangan berpikiran negatif ya*).


Tapi keuntungan dari berbelanja bersama Uni adalah, kita bisa mendapatkan harga yang murah. Apalagi kalau bukan karena jiwa tawar menawarnya yang sudah sangat melekat di dalam dirinya.

Uni selalu marah ketika dikatain gendut, tetapi memang badannya sekarang sudah melembung sekali dibandingkan ketika awal masuk kuliah. Tetapi, saya suka senderan di bahu Uni, karena empuk hehehe. Lagi dan lagi, jangan mengatai dia gendut kalau tidak mau dia ngambek. Oh iya, ketika awal masuk kuliah, si Uni sempat menjadi bunga desa di angkatan 2009. Lumayan banyak senior yang melakukan PDKT ke dia, namun sayangnya belum ada yang kecantol.

Sekarang ini, dia sedang keranjingan Kpop. Segala macam display picture BBM, twitter, foto-foto dan lagu-lagu di BBnya adalah berbau Kpop. Partner berKpop ria si Uni adalah Rizma. Sampai-sampai saya bingung sendiri dan tidak mudeng ketika mereka sedang heboh membicarakan Kpop.


4. Pretty Prihati (Pretong, Banci)


Sumber gosip tercepat dan terpercaya. Hobinya sama seperti saya yakni kepoin orang yang ingin dikepoin hehehe. Jangan tertipu sama wajah luarnya yang terlihat cool dan jutek. Aslinya woooowwwwww seperti bom yang meledak-ledak. Bawel, ceriwis dan suka menclak-menclok sana-sini. Entah ini orang seperti tidak ada lelahnya jika berbicara.

Dulu saya sempat tertipu dengannya ketika awal masuk kuliah. Saya melihat Pretty yang masih berambut panjang, kalem dan pendiam. Yang tidak saya duga adalah, sewaktu SMA dia adalah tipikal anak emo yang suka mendengarkan lagu Bring Me The Horizon, setali tiga uang dengan saya jaman dulu hehe.

Dia disebut banci karena memang kelakuan dan mukanya seperti banci. Cablak, suka ngangkang dan yah entahlah pokoknya mirip banci. Dia adalah partner saya ketika membolos ospek jurusan Interdependence dulu. Saya belum terlalu mengenal dia namun saya sudah sok asik kabur ke kosannya demi menghindari kakak panitia ospek yang kebetulan satu kosan dengan saya. Kita adalah the metal fortis', karena kita pernah menggunakan shampoo metal fortis demi memiliki rambut yang panjang supaya terlihat feminim.


5. Rizma Rosellini (Rizmot, Ote)


Jagoan basket dari Cilegon. Kemana-mana stylenya sudah seperti anak basket, sporty dan tomboy. Pulang ke Cilegon jika stok sabun dan shampoo di kosannya sudah habis. Tergabung di dalam BBC, untuk kepanjangannya tanyakan sendiri kepadanya.

Karena mungkin dia jarang memakai stuff yang berbau wanita, maka ketika belanja stuff wanita pun dia akan ribet sendiri. Seperti kemarin kita mencari kebutuhan untuk NTUMUN, kita pun sampai memutari Jatos untuk mencari sandal yang cocok untuk Rizma. Dan ujung-ujungnya memakai Converse juga hahahaha.

Sama seperti yang lainnya, Rizma adalah seminar hunter. Yang penting adalah mengumpulkan sertifikat sebanyak-banyaknya, dan makan siang gratis (kalau dapat). Sama seperti saya, Rizma juga memiliki obsesi untuk traveling ke Europe. Sewaktu di Singapore saya ingat sekali dengan perkataanya, "Ah gue ga berasa di luar negeri nih kalo belum megang salju." Statement yang sangat saya SETUJUI!!!

Sama seperti Uni, dia juga terobsesi dengan Kpop. Suka marah-marah jika ada orang yang suka dengan idolanya. Jealous katanya hahahaha. Sangat klop dengan Uni jika sudah membicarakan Kpop.



Hmmm... Itulah beberapa deskripsi singkat dari sahabat yang mengisi hari-hari saya di Jatinangor. Bukan hanya sahabat untuk bersenang-senang, namun juga sahabat untuk bertanya ketika saya kebingungan, sahabat yang menyupport saya ketika saya sedang down, sahabat yang mau menerima apa adanya saya yang kurus kering, ceroboh dan hitam ini, sahabat yang mau mendengarkan setiap cerita saya, sahabat berbagi ide, sahabat berbagi tawa dan canda (meskipun terkadang suka tidak lucu tetapi bagi kita itu lucu), sahabat yang saling mengatai satu sama lain tetapi itu tandanya sayang, dan sahabat yang tidak saling membicarakan di belakang. Mereka adalah hujan di kala hari-hari saya yang kering di Jatinangor.


P.S.: Yang saya tulis di atas tidak bermaksud menyinggung. Itu hanyalah bentuk kasih sayang saya terhadap kalian (ceile).
P.P.S.: Photo credit goes to Hani Setya.




Libellés : , ,

0 comment(s)
Post a comment


---------------- Older Posts -----------------